Aku berdiri mengambil minumannya.“Bang, ini minuman kesukaan Abang”.“Oh…, Sayangku (ia dulu selalu memanggilku sayang) kamu masih ingat yach?”, tanpa setahuku ia memelukku dari belakang, jantungku berdetak cepat.“Bang…, bang lepaskan nanti minumannya tumpah, ia mengambil gelas yang aku pegang dan meminumnya sampai habis.“Haus apa suka”, candaku.“Eehh…, ia malah memelukku erat, mengangkat mukaku, dikecupnya keningku, mataku, kemudian bertemu dibibirku yang mulai bergetar, kami saling berpaut. Xnxx bokep Oh…, Tuhan apa yang terjadi bisih hatiku.Selanjutnya ia menggendongku ke tempat tidur di baringkannya, diusap-usap rambutku sambil berkata “Abang sangat merindukanmu…, sayangku”, sambil ia kecup keningku yang pada akhirnya kami saling melumat lagi, sebenarnya akupun merindukannya tapi tak bisa terucapkan. Abang antar aku ke changi airport, sebelum aku naik pesawat aku bisikkan, “Bang yang kemarin terjadi itu rahasia kita berdua, yach?”, ia mengangguk sambil mengecup keningku.Itulah kejadian setahun yang lalu, aku coba untuk melupakannya yang bagiku pertama dan terakhir, semoga abangpun di sana demikian.








