Tapi saya tdk berharap bisa lebih. Bokep Tunggulah, ya? Tuaannnn….” aku tak tahan.Terlalu enak. saya tdk akan melupakan tuan.” Kening tuanku berkerut.Ia nampak marah. Bersih tak berbekas, aku menyemprot dengan pembersih yg wangi lavender, kesukaan ibu, kesukaanku juga. Apapun juga, asalkan Tuanku suka. Tunggulah, ya? Aku menghisap kepala yg merah muda itu, seperti mengulum lolipop. Tusukan semakin kuat, berirama, masuk semua sampai ke pangkalnya. Terasa dingin di sore yg panas itu. Sedang aku? Hanya nafasku saja yg tersengal- sengal. Aku mens semalam, dan sekarang semuanya jadi kotor. Rasanya asin gurih, penis itu terasa lembut kenyal di mulutku. Memuaskan laki-laki. Mengangkang. Tubuhku terbaring. Kenangan itu akan selalu kuingat, setiap aku memasuki ruang tidur untuk tamu ini. Kak Edo belum kenal saya sedalamnya. Kami hanya berdua saja di sana, di ruang keluarga. Mengambil hatiku. Mungkin seharusnya… aku tdk berbuat itu terhadapmu.”
“Berbuat apa?”
“Kemarin, kita… seks.
