Aku mengambil sosis sebesar ibu jari itu, dan sebelum Eksanti tahu apa yang terjadi, sosis itu telah melesak ke dalam kewanitaannya. Xnxx bokep Oocch, memandang kejantananku saja sudah cukup memberinya semangat baru. Botol saus tomat telah diletakkannya kembali.Tanpa banyak bicara, aku langsung menjilati saos tomat itu. Permintaan Eksanti memang masuk akal. Ia segera menawarkan minuman kepadaku dan mempersilakan aku untuk mengambilnya sendiri dari dalam kulkas kecil di sudut pantry itu. Untung botol itu kuat sehingga tidak jatuh berkeping. Mulutnya menganga dengan suara-suara tertahan seperti orang tercekik. Jelas sekali, tubuhnya yang menggairahkan itu tidak memakai sepotong pakaian dalam pun. Dengan cepat sosis ini aku makan pula. Aku mula-mula menggosok-gosokan bagian kepala dari kejantanannya yang telah membesar itu. Tetapi dengan takjub ia kemudian sadar bahwa “jari” itu perlahan-lahan aku makan, aku tarik keluar sedikit-demi-sedikit. Aku mempercepat hujaman-hujaman kejantananku, tidak mempedulikan Eksanti yang sebenarnya belum lagi selesai dengan klimaks terakhirnya. Cuma bergerak-gerak sedikit saja.
