Banjir sekali Mungkin karena Ibu Maya sudah sangat terangsang mendengar ceritaku.“Ahhh…” jerit Ibu Maya saat dua jariku masuk ke lubang surganya, dan tanganku yang satu lagi meremas-remas teteknya.Aku berharap agar orang yang telah melecehkanku ini cepat mencapai orgasmenya, aku makin beringas lidahku terus menjilati memek Ibu Maya yang sedang dikocok kocok dua jari tanganku.Usahaku berhasil, Ibu Maya memohon agar aku segera memasukan kontolku ke lubang memeknya, tapi aku tidak mengindahkan keinginannya, kupercepat kocokan jari tanganku dilubang memek Ibu Maya, tubuh Ibu Mayapun makin menegang.“Aaarrgghh.. Kucumbu kembali Ibu Maya kujilati teteknya, kumasukan lagi dua jariku kedalam memek nya yang sudah sangat basah.“Ampun.. Xnxx , Ibu cuma mau Tanya mengenai pekerjaan kemarin, yang diberikan sama Bp. Pento,” jerit Ibu Maya tubuhnya melenting, kakinya menjepit kepalaku saat badai orgasme melanda dirinya.Aku puas sekali melihat kondisi Ibu Maya, seperti orang yang kehabisan napas, matanya terpejam, kubiarkan Ibu Maya menikmati sisa sisa orgasmenya.