Arrghkk.. Xnxx Ouhh nikmat Tin..” aku mendesis. Pinggulnya naik dan bergoyang-goyang. Kupeluk tubuhnya dan kuusap-usap dengan lembut.”Aku masih ingin bersamamu sekali lagi untuk berbagi kenikmatan,” katanya sambil mengecup lenganku.Setelah beberapa saat kemudian, maka napas dan detak jantung kamipun kembali normal dan kami tidur berpelukan. Dia belum tentu sebulan datang tidur di rumah”.Dua jam kemudian kami sampai di kota tujuan kami. Kini dia mulai menjilati putingku dan tangannya mengusap bulu dadaku kemudian menjalar sampai ke pinggangku. Cepat.. Hh.. Kubayangkan Tina di bawahku sedang memekik-mekik menerima penisku. Kukatakan padanya, “Sorry Tin, rasanya aku capek sekali. “Jangan, nanti kamu dicari keluargamu”.Setelah beberapa lamanya berpelukan dan beberapa kali ciuman ringan. Tangannya menjambak rambutku dan kemudian memukul-mukul punggungku. Namun sikapku terhadapnya tidak berubah. Kami keluar dari hotel dan makan di rumah makan terdekat. Dengan refleks kutangkap tangannya dan kutarik ke arahku.
