Kupegang tangannya dan dia meremasnya dengan kuat saat Andi berusaha mendorong lebih dalam, memasukkan mili demi mili penisnya ke dalam vagina Meli. Barulah dia mulai merespon dengan remasan halus tanpa berhenti mengocok Meli, lalu kucium bibirnya, tanpa kuduga dia langsung memegang kepalaku dan diciumnya bibirku dengan penuh gairah, full of passion, seperti orang melepas rindu berat, mungkin dari tadi Andi memang menginginkanku tapi tidak berani. Xnxx “OOUUGGHHh” teriakku spontan lalu kututupi mulutku dengan tangan sambil melotot ke arahnya. Aku kembali membuka pintu tapi aku yang keluar menemui dia di depan pintu, kini kulihat jelas postur tubuhnya yang tinggi dan atletis, usia paling banter 26 tahun, makin membuat aku kepanasan. “Lisa sudah mendapatkan tiga penis, di mulut maupun vagina, tapi aku baru dua, itupun kurang memuaskanku” teriak batinku. Bahkan ketika Pak Reza dan Pak Edwin bertukar tempat, Andi tetap tak mau beranjak ke arahku. “Eh Bu Eva, saya kok belum dikenalin dengan Mas
