“ kata Lidya dengan singkat. iya .. Xnxx “ ujar Lidya dengan memegang kepalaku. Penisku serasa kempes, namun belum benar benar layu, setengah ngaceng dalam vagina Lidya, kami diam lama sekali, malah tertidur di sore hari itu.Setengah jam kemudian Lidya membangunkan aku. “ erang Lidya kembali, penisku serasa kembali dijepit dengan sangat keras. sabar lonteku .. Lidya tertawa keras, karena saking tertawanya tangannya menyenggol gelas sehingga jatuh, kami sama sama hendak memungut pecahan gelas itu sambil posisi membungkuk, mataku tertuju pada buah dadanya yang besar itu, Lidya memandangku ketika aku melihat ke arah dadanya itu. ayo .. semprot tempekku dengan air manimu .. kalo nggak dioral nggak cukup masuk deh “ kataku sambil memberikan elusan di vaginanya dan Lidya merintih
“Terserah kamu,sayang .. “Mbak Lidyamau tiap hari kuginiin “ tanyaku nakal. aku lontemu .. “Auuuuuuuh … besar sekali .. lonteku sayang … “ kataku mengiyakan sebutan Lidya dengan lonte.