tapi badan jadi lemes nih..” bisiknya. “Aaahh.. Xnxx Aroma kemaluannya yang khas menggodaku untuk mencium kemaluan Fei yang sejak tadi menungguku. Entah karena apa, tongkat pel itu terjatuh ke lantai. mhh.. terus Feii..” kataku sudah tidak tahan lagi. “Aahh.. enaak Rie.. aahh..” tiba-tiba badannya berbalik dan ia menciumku bertubi-tubi, “Ahh.. gede amat..!” kejutnya sambil digosok-gosokkan tangannya di batang kemaluanku yang sudah sejak tadi membengkak. “Udah.. Aku mulai memperdalam ciumanku, lidahku mulai kumainkan seiring dengan permainan jari-jariku di puting susunya. Kemudian kuarahkan kepalaku ke buah dadanya. kenapa.. sementara itu lidah kami pun tak bisa diam merasakan keenakan ini, saling menjilati. Baju sutranya begitu lembut hingga mengikuti lekukan dadanya terkadang dari sela-sela antar kancing terlihat belahan dada yang putih mulus, walaupun tidak terlalu besar membuat pikiranku melayang kemana-mana hingga di dalam lampu mulai padam kulihat penontonnya hanya 5 orang, itu pun berada di depan semua.
