Anak laki-laki itu mengangguk saja. Xnxx bokep Itu cuma dugaanku. “Kamu tidak perlu melakukan itu.”
“Aku tidak ingin kamu sakit.”
“Aku sudah pakai jas hujan.”
“Itu tidak cukup.”
Lalu, sebuah mobil di seberang jalan membukakan pintu. Kisah-kisah miris semacam itu sudah jadi makanan sehari-hari. Jika hujan, tidak ada yang lebih indah selain melihat orang-orang berpayung, melompati genangan air hingga terciprat dan sesekali mengenai pakaian mereka, lalu tiba-tiba ada suara tawa di bawah payung-payung itu. Anak itu kembali menyodorkan jualannya, tapi kini cara berdirinya kurang stabil. Anak laki-laki yang berjualan itu malah tersenyum. “Sudah dapat banyak?”
“Belum. Ketika matahari bersinar, aku menggosong. Aku kini mulai bingung. Aih, kalimat ini mengingatkanku pada Hujan Bulan Juni milik Sapardi. Di dekat tiang lampu merah, sekitar beberapa meter dari tempatku berdiri, ada seorang anak laki-laki berambut kusut berpakaian kusut menenteng kantong-kantong plastik hitam yang juga kusut. Di dekat tiang lampu merah, sekitar beberapa meter dari tempatku berdiri, ada seorang anak laki-laki berambut kusut