Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Bokep Veggy’nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Pengalaman banget dia? Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman ” Maaf Nisa?” “Enggak apa-apa?!”: sahutnya. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok ‘Mr. Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. Aku sempat bertanya, “Bagaimana jika kamu hamil?” ” Don’t worry!” katanya.
