slurp..! Xnxx kuathh.. “Kan susah jadinya kalo ditinggal terus.” katanya. Aku tdk dapat berkata apa-apa lagi, hanya bisa menerawang ke langit-langit. Say.. Tangan kiri Mbak Lina meraih tanganku yg lagi memegang Dildo, sedangkan tangan kanannya meremas junior-ku. Aaa..! Lina jadi seperti orang penasaran. Kemudian kami ke kamar mandi untuk saling membersihkan diri dan ada sedikit 1 ronde lagi yg kami mainkan di sana dengan cepat. Aku tdk dapat berkata apa-apa lagi, hanya bisa menerawang ke langit-langit. aahh..!” jeritnya sambil menggelinjang. Dan, “Terusshh.., terusshh.. Untung ada si mbak, jadi ada temen ngobrol deh! “Hhmm.. “Hhmm.. Aku benar-benar tdk dapat berbuat apa-apa ketika dia mulai menjilat leher sekitar telinga. Tercium semerbak wangi memek yg benar-benar membuatku terangsang. iya.. Aku suka di atas.. Rambutnya yg indah itu menghampar bebas, langsung kubelai. hh.. Hmm, temuin nggak ya..? Yg di bawah lagi rusak.”
Dengan membawa belanjaanya, Mbak Lina mengajakku ke atas.