Tanganku pun tak lupa ia relaksasi.“Wah, si Aa’ ototnya pada kaku semua ya? Xnxx Aku pun segera melepas celana boxerku, dan menyodorkan batangku yang sudah demikian keras ke mulutnya.Santi pun tanggap dan segera mengulum kemaluanku. Seumur-umur aku belum pernah dipijit terutama oleh wanita yang belum aku kenal. Tadinya tugasku adalah mengawal kemanapun ia pergi. Bah, konyol sekali ngapain juga nebak-nebak, pikirku. Hufffhh… Aa’nakal……”Kurasakan semacam cairan bening dan hangat mengalir ditanganku yang berasal dari jariku yang ada di dalam sana. Kata si Teteh dia belum berpengalaman, tapi sudah seperti ini aksinya.“A’, ayo buruan masukin, Santi udah ga tahan lagi nih.” katanya memelas.Lalu kucabut penisku dari mulutnya dan perlahan kugesekkan ke permukaan bibirnya yang memang sudah basah dari tadi. Hal ini membuat kemaluanku semakin keras saja. Tubuh Santi kembali melemas dan lunglai. Setelah itu dia pun ambruk di atas dadaku dengan nafas yang terengah-engah. Rambutnya sepunggung model shaggy dibiarkannya tergerai. Wow, kurasakan sesuatu yang
