“Ouuhhh… Don!” desahku.Temanku meraih tubuhku yang ramping. Xnxx Jangan, Rio! Dengan sekuat tenaga ia menambah dorongan kemaluannya masuk-keluar dalam kewanitaanku. Aku tidak tahu secara pasti, siapa ayah dari anak yang sekarang ada di kandunganku ini. Melihat aku yang sudah tergeletak pasrah, memberikan rangsangan yang lebih hebat lagi pada Rio. Itu juga setelah dibujuk rayu oleh seorang laki-laki teman kuliahku. Ayah dan kakak tiriku itu sama-sama menghunjam tubuhku yang tak berdaya dari kedua arah, depan dan belakang. Ayah tiriku semakin ganas menyodok-nyodokkan kemaluannya ke dalam kewanitaanku. Dengan hentakan kasar, orang itu membalikkan tubuhku sehingga tertelentang menghadapnya. Siapa suruh elu jadi kakak gue. Dengan hentakan kasar, orang itu membalikkan tubuhku sehingga tertelentang menghadapnya. Akan tetapi tampaknya itu tidak bertahan lama. Ia menciumi belahan buah dadaku yang laksana lembah di antara dua buah gunung yang menjulang tinggi.
