“Udah ada kamu, ngapain cari lagi yang lain”, jawabnya.Seminggu ini dia menepati janjinya, gak bawa abg ke kamarnya. Bokep aku hanya dapat mengelus-elus rambutnya yang ikal itu. kapan2 kita ngen tot lagi ya”. ”Om….” ,rintihku perlahan. Dia keluar masuk tidak lewat pintu utama tapi lewat pintu samping disebelah garasi. “Kamu sudah napsu ya”. aku diam sampai dia tenang. Toketnya besar, pentilnya juga besar, berdiri tegak. ”Lagiii…..teruss……..ahh…..”. ”Ahhhhhh………………!!!” ,rintihku. aku diam sampai dia tenang. Dia melirik ke arah toketku yang montok. Menarik pinggulku menumpu paha kedua kakinya. “Kamu dah napsu banget ya Nes”, jawabnya. Dia rebahan di samping ku dan memandang ke langit langit, kemudian aku merubah posisi miring kesamping menghadap dia, “Kalo om sama Ines, terus cewek2 om mo dikemanain”. Aku bergerak mengecup ringan pipinya. Aku melengkungkan punggungku, kedua pahaku mengejang serta menjepit dengan kencang, seluruhan badanku berkelojotan dan nafasku tersengal-sengal.
