“Jangan om… jangan! Akan lebih nikmat kalau ini yang masuk dibandingin lidah om.” Kata gua sambil menempelkan kepala kontol gua ke bibir memeknya. Bokep Ludah gua dan Vinca udah sangat banyak dan sedikit meluber ke bibir kita masing masing sangking napsunya. “UGHHH!!!!” Vinca langsung terbatuk dan ingin muntah karea sodokan gua. “Muat kok sayang. Seperti biasa, begitu mulai ngentot maka Nana menjadi sangat liar. “Lagi dimana kamu pi? Akhirnya yang ditunggu datang juga pikir gua. Om mau ke alexis aja.” Ancam gua. “Keenakan sampai ga sadar ya Vin. Urusan kita belum selesai.” Kata Nana sambil melepas lingerienya. Hahaha.” Tawa gua melihat tingkah Vinca yang sangat berbeda dengan saat di rumah sakit. Tok tok tok. “Gimana keadaan papa kamu?” tanya gua. Gua melihat kearah Vinca dan menyaksikan bagaimana tangan kirinya meremas toketnya dan tangan kananya menahan Vibrator yang sedang bergetar di dalam memeknya. Akui saja lah Vin.” Kata gua. Air liur Vinca langsung
