“Aduh, kayaknya captain ke rokum mertokatnya tuh..”
“Berarti ?”
“Yah, kalian pesen aja dari kamar, kan kita baru hari pertama di sini…”
“Iya Mas mana cape lagi”, katanya. Ular dipelukanku yang tadi diam dengan tabah kini berkelenjotan dengan panik tapi yang meyebabkanku makin sayang padanya adalah matanya. Xnxx Busyet kataku dalam hati, sengaja kuhanyutkan diriku ke dalam imaginasinya. “Panggil aja Ana jangan pake Mbak, o iya coba tebak umurku berapa..”
“Engng.., dua lima”, kataku. Aku hanya tersenyum. Sari, pramugari angkatan 24 meleburkan lamunanku.“Teh, kopi apa susu Mas?”. “Ssst, beliau baru ibadah !”, kataku. Kulepas sepatu, kumasukkan seluruh pakaiannku termasuk dalaman dan kaus kaki ke dalam tas plastik tempat cucian, lalu kutaruh di luar pintu kamar agar besok pagi siap untuk another flight. “Captain?”. “Salah”
“Dua lapan !”
“Lho koq tahu ?”
“Kan nebak…”
“Iya dua lapan tua ya?”
“Enggak juga, malah aku kira dua lima tadi”, aku yakin hatinya agak meremang di ujung sana.“Mau makan di mana?”
“Mau nemenin?”, tanyaku
“Mmm.., besok kali
