Pagutan bibirnya mengencang dan air matanya lebih deras mengalir, tapi tetap gak aku lepasin. Aku itung, 1…2…3…Hup! Bokep Aku dorong lagi, pelan tapi pasti. Aku cium bibirnya mesra, dia membalas dengan ciuman yang sangat nikmat. Terasa cukup ‘menyiksa’ si otong, aku berdiriin lagi Vina terus aku sambar bibirnya lagi sambil aku gendong dia ke meja panjang didepan kelas. Malam semakin larut, si otong ternyata minta ke wc. Setelah makan siang, aku pamitan duluan dan langsung masuk ke kelas. Aku nanya sama Vina, “lo ga pulang? “Barrr… Udah… Ayyyooo ddooonkk… Mmmasssukkinhh…” rintihnya membuat si otong tambah ganas berdirinya. Aku papah dia menuju tempat kostnya. Jam menunjukan pukul 7 pagi kampus rupanya masih sepi, memang kejadian ini sering aku alami karena takut telat saja dikarenakan jarak antara kampus dengan rumah jaraknya kumayan jauh sekali, tapi aku sembari menunggu jam masuk kuliah aku mampir di kantin.Saat itu mata kuliah hari ini bener-bener malesin, full teori.
