Ugh.. Bokep Kemudian naik ke telinganya dan mulai menggigit kecil telinganya. Lagi nyari casing. Ach.. Wah, wah, mirip Lily, tetapi Santi agak kasar. Cengkeramannya sangat kuat di penisku.“Oh..” aku menahan nafas sambil merasakan kenikmatan yang kuperoleh dari kocokan santi.Tanganku ikut bergerak ke balik rok mininya. Gila.. Kurus langsing. Keluar dari satu toko, aku mencari di toko lain, dan belum mendapatkannya.Sambil mencari toko lain, aku melihat dua wanita tersebut masih memperhatikanku. Dia tidak menjawab karena masih sibuk menjilati sisa sperma di penisku.Selesai bercinta kilat, kami kembali berpakaian dan keluar. Kamu pintar juga, Boy!” desahnya. Tubuh kami bergoyang berirama.“Ach.. Ternyata Santi memasukkan penisku ke mulutnya. Akhirnya kubalas senyumnya. Kemudian mereka tertawa bersama. Aku sudah hampir ke puncak. Bicara ceplas ceplos. Beradu lihai dengan jari santi yang juga mengocok penisku. Dia sudah terangsang hebat. Ternyata Santi pintar menjaga agar giginya tidak menyentuh penisku.
