Aku pun paham, dia ingin menunjukkan ketidaksudiannya, namun di lain pihak, dia sangat menginginkan sensasi itu.“Nih.. Xnxx bokep Kutarik kemaluanku dari liang kemaluannya. nikhhmatt”, serunya tertahan ketika putingnya kusedot dan kujilati dengan bernafsu. Mungkin iblis sedang menari-nari di otakku. Mungkin karena aku yang sudah terbiasa berteriak-teriak membuatnya ketakutan.“Sekarang giliranmu”, kukeluarkan batang kemaluanku yang sudah agak terkulai.“Kupikir aku nggak perlu menjelaskan lagi cara membangunkan preman yang satu ini…” kataku sambil mengarahkan kepalanya berhadapan dengan batang kemalauanku yang lumayan besar. Segera kugentong dia menuju kamar mandi. Lucu sekali. Hal itu kusadari dari pembicaraan sebelumnya. Kubalikkan tubuhnya. Sesekali dia juga ikut mengusap batang kemaluanku dengan air ludah yang dikeluarkannya lagi di telapak tangannya. Batang kemaluanku itu kuarahkan ke liang kemaluannya.“Jangann… kumohon tonh… jangan..” serunya tertatih sambil mencengkeram batang kemaluanku.“Aku bersedia memuaskan nafsumu, dengan cara apa saja, asal jangan mengorbankan pusakaku.”“Oh ya?
