“Aku harus menjadi orang pertama yang..”
Erik tidak menyelesaikan kata-katanya dan mulai melumat bibirku dengan sedikit kasar. Kalau kamu capek, besok bolos saja.”
Erik pun menggendongku yang masih terisak kekamar tidurku. Bokep Benar saja, aku melihat Erik berbenah memberesi bajunya dan bergerak menuju pintu. Tersenyum Erik mengecup kepalaku sambil mengelusnya. Benar saja, aku melihat Erik berbenah memberesi bajunya dan bergerak menuju pintu. Aku lumayan capek, tapi aku senang. Kamu tidak harus memanggil aku ‘ayah’ atau sebutan lainnya, panggil saja aku Erik.”
Sambil mengalihkan pandangannya ke temannya, dia melanjutkan,”Nah.., ini adalah temanku, namanya Tomi.”
Akupun menyunggingkan senyuman ke arah Tomi yang membalasku dengan senyuman hangat.Aku sama sekali tidak percaya bahwa ternyata Erik tinggal sendirian di rumah megah seperti ini dan masih berusia 24 tahun saat itu. Tanpa sadar, pipiku sudah dibasahi oleh air mata. Aku pun merasa heran dan sedikit takut. Tiba-tiba, Erik menarik gaunku dengan sangat kasar sehingga menjadi robek.