“Eemm. Xnxx bokep Alia memang agak aneh, tak sekalipun aku diizinkan untuk menciumi bagian tubuhnya yang tak tertutup pakaian walaupun telah menghantarnya ke puncak kenikmatan hubungan seksual. Bulatan kembar itu memang tak besar, tapi juga tak kecil. Cara memakai celana dalamnya yang buru-buru menyebabkan mataku sempat menikmati bulu lebat kelaminnya. Sebelum Alia sempat bangkit untuk menarik ke atas celananya, Aku menubruknya dan merebahkan punggungnya ke kasur.“Mas..!”
Bibirnya kulumat. Aku terus menatapi gerak bibirnya yang menggemaskan itu. Pada detik kedua bibir Alia memberikan reaksi, lumatanku disambutnya. Alia memang berbeda. Alia mengerang. Kurasakan kewanitaannya tak ada masalah, masih cukup erat menjepit penisku. Pelan-pelan dong.”
“Oh, sorry Yang.”
Kukecup keningnya semesra mungkin, penuh perasaan. Aku sedikit gugup. Juga dia selalu menceritakan masalah yang dia alami dalam berpacaran. Tanganku ditariknya sehingga tubuhku rebah menindihnya. Rupanya kami sempat tertidur setengah jam setelah orgasme yang nikmat tadi. Dan jauh dari rumah, supaya lebih aman.———-Obrolan kami makin seru setelah masa “ice-breaking” tak lama
