Ballroom hotel itu sangat indah, Erik mempersiapkannya secara spesial. Nafasnya terdengar berat penuh dengan kemarahan dan birahi. Bokep Kita akan kedatangan seseorang yang sangat istimewa”, katanya sambil tersenyum hangat. Dia memandangiku yang masih berlinang air mata. Tak lama, Erik sudah habis melucuti pakaian wanita itu. “Karena dia adalah putra tunggal dari pemilik yayasan ini..”Tak kusangka, pertemuanku dengan Erik Torian bisa mengubah hidupku, seluruhnya. Temennya juga..” ujar Sara sambil tertawa kecil. Kamu tidak harus memanggil aku ‘ayah’ atau sebutan lainnya, panggil saja aku Erik.”
Sambil mengalihkan pandangannya ke temannya, dia melanjutkan,”Nah.., ini adalah temanku, namanya Tomi.”
Akupun menyunggingkan senyuman ke arah Tomi yang membalasku dengan senyuman hangat.Aku sama sekali tidak percaya bahwa ternyata Erik tinggal sendirian di rumah megah seperti ini dan masih berusia 24 tahun saat itu. Dia memperhatikanku sejenak dan senyuman misterius itu hadir lagi.Dia pun membungkukkan tubuhnya,
“Hey, tukang ngintip cilik. Dan aku segera membenamkan diriku ke dalam pelukan Erik.“Terima kasih..Erik.” Aku nggak
