Aku segera ke kamarnya dan kuambil lagi majalah porno yang tergeletak di atas tempat tidurnya.Begitu tiba di dalam kamar, Pak Irfan bertanya lagi, Betul kamu tidak malu?, aku hanya menggelengkan kepala saja. Xnxx Akupun langsung beranjak ke sana. Wah, kalian capek ya, habis main volley.Aku menjawab, Iya nih Pak, lagi kepanasan. Begitu juga aku, tidak merasa jijik lagi memegangmegang dan membersihkan penisnya yang perkasa itu.Setelah semua selesai, Pak Irfan membuatkan aku teh manis panas secangkir. Agak sakit Pak. Aku terengahengah, Hah, hah, hah,…
Pelukan kedua tangan Pak Irfan semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengeluselus punggungnya. Aku sekedar menjelaskan, Cuma mau tanya pelajaran, Pak. Agak sakit Pak. Tak lama kemudian dia keluar dan bertanya sekali lagi tentang keperluanku. Tumben, ada apa, kok datang sendirian?.Aku menjawab, Ah, nggak iseng aja. Maaf, ya. Ayolah masuk. Hari ini memang hari yang paling bersejarah dalam hidupku. Ayolah masuk. Lakilaki dan perempuan
