Lagi-lagi.Dan aku akhirnya telanjang bulat di hadapan mereka. Aku kembali baring. Bokep Dan syukurlah, bayiku masih anteng-anteng saja di dipan sebelah.“Ibu, silakan tengkurap.”, kata si pirang. Lebih besar, keras, dan panjang ketimbang milik suamiku.Tanganku mau mendorong tubuh si rambut hitam, namun dicegah oleh si pirang.“Tenang bu. Tunggu proses mempercantik diri aku selesai, baru aku layani kamu, ya sayang.”“Tapi sayang…”Belum selesai suamiku bicara, aku membawa bayiku ke kamar, meninggalkan suamiku sendirian di ruang keluarga. Terlanjur, aku berdiri hanya mengenakan bikini yang tak mampu menutupi aerola dan bulu jembutku. Pemberitahuan bahwa nanti akan ada telepon dari kelas kecantikan itu. Aku hanya mengangguk. Aku mulai terlena dan mendesah sesekali. Saya tinggal dulu ya bu. Suamiku telah berangkat kerja. Desahan ini bukan desahan seperti sebelumnya. Tubuhku langsung ambruk menimpa si rambut hitam. Aku hanya mengangguk. Jangankan menyentuh, melirik saja ogah-ogahan.Paginya aku terbangun.
