Aku tidak berani terlalu dalam. Xnxx Mbak Titis melenguh panjang. Gara-gara Pak Min nih. Perlahan aku berjalan ke dapur sambil berharap cemas. Ibu juga pengen megang kok”, katanya sambil tersenyum. Pernah suatu ketika, aku sedang santai di kantor karena tidak ada order pembuatan iklan. Dimana Mbak Titis, pikirku. Ibu Titis tersenyum. Bibir Mbak Titis lembut sekali, wangi dan itu membuatku semakin bernapsu. Bibir Mbak Titis lembut sekali, wangi dan itu membuatku semakin bernapsu. Aku benar-benar dibuat terpesona. Aku ambil cuti kuliah untuk bekerja di sebuah radio swasta yang baru berdiri. “Mas, nanti malam jangan lupa matiin pemancarnya ya.”, pesan Pak Damian padaku. Kukocok-kocok pelan penisku sambil membayangkan payudara kecil Ibu Titis. Ketika akan menyerahkan kunci studio, aku baru ingat kalo yang akan menerima kunci nanti adalah ibu Titis alias Mbak Titis. Kulakukan berulang kali sampai 15 menit. Mau nyelesein urusan frekuensi katanya.” Ibu Titis menjawab sambil berlalu dengan meninggalkan senyum yang sangat
