Kupandangi bola matanya yang indah, “Aku sayang Kamu, Santi.”
Santi memelukku tambah erat. Bokep Aku pun jadi tambah sayang padanya, pengertiannya yang dalam akan diriku dan statusku, membuatku terpaku selingkuh hanya dengan Santi saja.Tetapi sayang, sekarang dia sudah menikah, meskipun dia masih suka mengontakku, tapi waktunya sangat terbatas, meskipun dia mengaku tidak dapat mencapai kepuasan dengan suaminya dan tidak bahagia, tapi dia perlu status dan masa depan, dan aku tidak mau mengganggunya lagi. Teman-teman kantorku banyak juga yang cerita bahwa mereka tidak berhasil membawa Santi ke ranjang Hotel. Lidahku menerobos menelusuri rongga mulutnya yang harum. Rasa nikmat yang kuterima dari dua arah, dada dan senjataku, membuat seluruh sumsumku bergetar hebat.“Sannti.., Aku mau keluar.. Jari-jariku berputar mencari titik g-spot. Aku hampir tidak tahan. Dan seribu ‘andai’ lainnya.Meskipun kelihatannya jinak, tapi Santi sulit sekali ditaklukkan.
