Pelacur Asia Murahan Memerah Prostatku Sampai Tetes Terakhir

Make up yang sudah awut awutan semakin berantakan bercampur cairan sperma, terakhir yang dia lakukan adalam memasukkan penis itu ke mulutku dan mengocoknya, semakin berantakanlah lipstik yang menghiasi bibir merahku.Vaginaku masih terasa panas agak pedih saat Iwan memasukkan penis kembali ke sarangnya, tanpa dibersihkan, mungkin dianggap sudah bersih dengan mulutku.Beberapa saat aku masih tetap tengkurap di atas meja sampai nafasku normal kembali, Iwan sudah merapikan pakaiannya yang memang tidak terlalu acak acakan.“kalau udah selesai, tutup pintunya” katanya sambil melemparkan beberapa lembar 50-ribuan, lalu diapun meninggalkanku seorang diri dikamar, tak ada sama sekali romantisme darinya seperti biasanya, mungkin dia cemburu atau entahlah.Kupunguti satu demi satu lembaran uang yang berserakan dikamar, tak kuhitung lagi lalu kumasukkan ke dalam tas eigner yang selalu setia menemani.Pakaian yang menempel di tubuhku benar benar acak acakan, tak tampak lagi keanggunan yang kuperlihatkan 15 menit yang lalu, aku berusaha merapikan tapi kusut sekali dan tak mungkin dirapikan begitu

Pelacur Asia Murahan Memerah Prostatku Sampai Tetes Terakhir

Related videos