masih terlelap. Sisi samping kananku menempel pada bagian kiri tubuhnya. Bokep Ringan sekali. Adduh, sakit.“Jangan keras-keras …,” aku berbisik sambil membelai rambutnya. Kali ini tanganku lebih berani. Tubuhnya menegang.Aku kembali mengelusnya. aku paling tidak suka lampu tidur yang remang remang. Manis juga. Pura-pura tidur, sambil menutupi dua kancing dadanya yang sudah terbuka lebar.Sial. AC mulai berhembus lagi. Perasaanku mengatakan ada sesuatu yang lain yang akan terjadi. Kedua mata terpejam. Semakin cepat. Celana itu aku pegang elastisnya. Mohon maaf bahwa ada kerusakan teknis yang menyebabkan lampu tidur tidak dapat menyala,” kata kenek bus itu mengagetkan aku.“huuuuu,” para penumpang menyahut serentak. Dia mengerti hal itu.“Ke bawah ….,” bisiknya sambil mengarahkan tanganku yang tadi ada di dadanya ke arah bawah. Setelah kejadian malam tadi, aku sama sekali tidak berani untuk menatap ibu di sampingku. Jam 9 malam. Tidak terkecuali ibu dan anak di sampingku. berdenyut-denyut ga karuan. ya iyalah, baru juga pemanasan. Kami berdua menjadi
