Aku turun dan membayar sewa mobil sambil berusaha tersenyum sendirian dengan perasaan tidak menentu kalau-kalau dia telah memperhatikanku. Bokep “Mudah-mudahan aja ngga terjadi apa yang kita khawatirkan” katanya lebih lanjut.Selesai kami lihat tarif dan kamar yang kosong pada serlembar kertas di atas meja pelayanannya, Tikapun membuka dompetnya dan aku usulkan untuk gabung saja biar lebih ringan pembayarannya. Dalam hati saya biar mereka memperhatikan kami toh mereka tidak mengenal kami. Akupun semakin menunjukkan keseriusan mau kenalan dengannya, apalagi setelah kuketahui kalau ia tinggal tidak terlalu jauh jaraknya dari kota tempat tinggalku. aahh.. “Bagaimana, sudah hampir sayang? iihh.. “Bagaimana, sudah hampir sayang? “Yah sayang, tapi masih jauh rasanya” jawabku singkat.Peluh kami mulai bercucuran dan basah sekali sekujur tubuh kami. “Bagaimana, sudah hampir sayang? dan apa selama ini ngga sering-sering dirazia oleh petugas?” tanya saya pada Tika saat kami barengan masuk pintu wisma itu sambil mengawasi di sekelilingnya.
