Tiba waktunya aku pun menunggu angkot berjanji jumpa di simpang Amplas. Tapi itu semua tidak pernah dia masukkan dalam hati hanya dianggapnya sebatas kuping saja. Xnxx Kupanggil pelayan café untuk membayar minuman. dia meyakinkan aku bahwa dirinya tidak akan menyia-nyiakanku sampai kapanpun dia tetap bertanggungjawab katanya padaku. Tangannya yang mulus, lembutnya belain penuh dengan rasa sayang. Langsung menuju kekamar no 19 kuketuk pintu kamar langsung di buka gadis seorang diri dengan mengenakan gaun tidur tembus pandang. Rahmah tidak tahu kemana lagi mengadukan nasibnya, hanya di benaknya yang terpikir bagaimana bisa makan dan tidur. Ramah menjawab ia, tapi dia udah mau pulang bang, abang datang ya ? Kurang lebih 30 menit hari hampir pagi jam 4.23 Wib aku menghubungi Ramah melalui ponselnya. Sekali-sekali dirinya menggigil menahan dinginnya cuaca malam itu.
