Sampai di sini aku sempat menelan ludah sesaat, betapa ranumnya buah dada Ananda yang menuruntuku begitu menggairahkan kalau di remas nan lembut dan putingnya di jilatin dengan gerakan erotis. Xnxx “Oh.. Dengan mantap, kembali aku menyampaikan pesan khusus. “Sudah malam nih, ntar Papa dan Mama kamu gelisah menunggumu” terangku lagi. “Ananda!” dengan senyum manis dia menerima uluran tanganku. “Makasih pa, Ma..” teriaknya sambil mencium pipi Papa dan Mamanya. Setelah selesai aku menyanyikan lagu itu, bersamaan juga saat aku bersama grupku mendapat kesempatan untuk break di session pertama. Dan kebetulan aku bersama teman-temanku bermain musik akustik di cafe itu setiap 3 kali seminggu. “Pa, Ma, Ananda boleh pulangnya belakangan?” tanya Ananda kepada kedua orang tuanya. Aku bertemu kembali dengannya tapi bukan di kampus seperti saat itu.
