“Tuh kan, lu kena tipu Din…”, lanjut Syamsul. Aku sudah pernah dikecewakan wanita, maka kali ini, agar tidak terlalu menyesal, maka aku harus berhasil menidurinya.Setelah ciuman bibir, kini aku sudah beralih menciumi dadanya yang montok. Bokep Ya, liang vaginanya masih sempit, selain itu keringnya dinding-dinding vaginanya membuat Anti tidak menyaman. Aku jadi merasa sedikit bersalah padanya. Sesekali kugesekkan jariku di selangkangannya walaupun masih tertutup oleh celana dal`mnya. “Belum bro…”, jawabku.“Lu jangan mau termakan rayuan orang bro, muka boleh cantik, tapi kita kan gak tau hatinya gimana?!”, tegur Syamsul.“KTPnya kan kita sita mas bro…”, jawabku membela. Aku pun cepat-cepat menyelesaikannya, Anti berhasil mengocok penisku hingga aku berejakulasi. Saat ku tarik penisku, cukup lega ketika kulihat darah perawan bercucuran keluar dari vagina Anti. “Belum bro…”, jawabku.“Lu jangan mau termakan rayuan orang bro, muka boleh cantik, tapi kita kan gak tau hatinya gimana?!”, tegur Syamsul.“KTPnya kan kita sita mas bro…”, jawabku membela.
