Satu hal lagi yang membuatku betah melihatnya adalah bibirnya yang merah. Xnxx Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. “Sudah jangan bengong, ayo sini naik,” kata Mbak Nia. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak Nia. nikmaaatt sekali.. niiikmaaatt sekaaliii..” Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Nia membasahi penisku. Kali ini aku benar-benar kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Aku merasakan vagina Mbak Nia mulai basah. “Oh, Mbak ini nikmatnya.. “Waduh kunci terbawa Baron,” ucapku dalam hati. “Nanti sakit lho. Hen.. ah.. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu. Pantat yang padat dan sintal itu begitu asyik diremas-remas. Semua itu masih dilakukan dengan posisi berdiri. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Nia.
