Entah karena apa, tongkat pel itu terjatuh ke lantai. Bokep masih sulit tanganku menjangkaunya, tampaknya Fei tahu akan hal itu. Kuelus dan kuciumi pahanya yang halus mulus itu. Hidungku ikut menempel di kemaluannya dan membuatku susah bernafas, dengan masih digoyang-goyangkan sambil mengerang panjang. Kulihat ekspresi muka Fei yang belum pernah kulihat sebelumnya dengan mata merem-melek. terus..” sampai akhirnya badannya menegang dan ia menahan nafasnya beberapa saat, “Mhh.. Ups, kemaluanku naik tinggi sekali, tampak sebagian pahanya yang mulus sekali, kakinya yang panjang putih bersih (tidak ada noda totol-totol sama sekali) dan betisnya yang aduhai. cium aku.. “Mmhh.. Aku harus menembak, kutahan kuat-kuat tubuh Fei dan kusorongkan tubuhku. bantuin aku mengurusi rumah yaa!”
“Oke!” jawabku singkat sambil membayangkan skenario untuk besok.Esoknya aku pun datang jam 10-an. Fei lelah kecapaian dengan tubuh ditutupi daster, ia beristirahat di sofa, wajahnya walaupun letih, tapi menampakkan rasa puas yang luar biasa.Semenjak itu, setiap hari (kecuali minggu), kami melakukan seks.