Evan hanya terdiam kebingungan.Akhirnya kami sampai di sebuah rumah besar banget dibilangan Cilandak, ga jauh dari Chitos. Xnxx Aku benar-benar terbuai oleh nafsuku.Aku sampai memohon pada Evan agar ia segera memasukkan penisnya, “Van, please van..”hampir nangis aku dibuatnya. Maka aku sempatkan ganti baju di parkiran, dengan kaos bekas latihan tadi, sudah bau keringat tapi gimana lagi, sewaktu aku ganti baju Evan menciumku dan meremas dadaku lembut, aku membalasnya tapi hanya sebentar saja karena aku blg “Van, makan dulu yu, macem-macemnya nanti aja de” kataku tersenyum manja.Evan melongo waktu dia sadar baju apa yang kukenakan. tanpa melepas kancingpun mereka sudah bisa melihat payudaraku secara jelas aku pikir, namun karena hari itu sudah gelap, dan lampu mikrolet remang-remang mungkin putingku tidak terlalu tercetak.Aku mendengar bapak-bapak itu menahan nafas waktu aku melepaskan kancing nomor dua itu dengan seksi. Aku memilin2 kancing nomor 3, aku melihat anak kuliahan itu begeser mendekat, tak ingin ketinggalan pertunjukan rupanya.










