Aku remas lembut buah dadanya, kuelus perutnya, vaginanya, klitorisnya aku main-mainkan. Xnxx bokep Garasi aku tutup kembali. “Sudaah, sudaah, jangan nekad saja. Dirangkulnya lagi diriku dan berbisik, “Tom, bawalah Ibu ke kamar…, Enakan di kamar, jangan disini”. “Okey, Tom. Ibu mertuaku memandangku dengan tanpa berkedip. Buu, maafin Tomy deeh. “Toom…, udah dulu Tom…, eehmm udah dulu”, napas kami memburu. Celana dalamnya aku pelorotkan dan aku pelorotkan dari kakinya yang indah. Ibu mertuaku memandangku dengan tanpa berkedip. Sementara itu kakinya yang tadi mengangkang sekarang dirapatkan. Kami saling menjaga diri. Dirangkulnya lagi diriku dan berbisik, “Tom, bawalah Ibu ke kamar…, Enakan di kamar, jangan disini”. Kepala penisku mulai masuk, makin dalam, makin dalam dan akhirnya masuk semuanya sampai ke pangkalnya. Mungkin terpengaruh juga karena aku sudah satu minggu tidak bersetubuh dengan istriku. Napas kami terhenti. “Iich.., dasar anak nakal”, ibu mertuaku merengut manja. Seperti aku membayangkan selama ini, vagina ibu mertuaku benar menonjol ke atas
