Sudah tiga kali aku ” keluar” karena tangan Anisa selalu memainkan ‘Mr. Bokep Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. ” Lumayan sayang ?!” sahutku setengah berbisik. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku.Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium “Anisa”. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau.Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. “Terang dingin , habis kamu bugil begini” jawabku. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali ‘Mr.
