Tubuh Santi kembali melemas dan lunglai. Dia terkejut ketika pantatnya menyenggol sesuatu yang sudah mengeras dari tadi. Xnxx Kok malah bengong di pintu aja?”
“Eh, iya ya… Oke… Oke…” aku pun segera mengambil posisi di tempat tidur. Penat yang dari tadi pagi kurasakan seolah perlahan-lahan mulai sirna.Selesai dengan punggung, dia lanjutkan dengan kakiku. Santi pun tanggap dan segera mengulum kemaluanku. Yang terpenting bagiku saat ini adalah beristirahat dan melepas lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.Saat aku berjalan ke arah teras, salah seorang dari mereka menghampiriku dengan gaya yang centil dan manja,“Cari apa, A’?”Mataku yang sedari tadi sudah cukup mengantuk sontak saja langsung melebar lagi. Kenapa atuh A’? Bibirnya yang tipis pun mengumbar senyuman kepadaku.Sampai di dalam aku pun memilih menu ayam goreng dengan sambal dan lalapan. Nanti Santi susah mijitnya kalo masih pake celana begitu.”Wow, aku kaget.