ujar Fachdat seraya melambaikan tangan berlalu meninggalkan Nita yang masih tegak terpaku memegang kartu nama.Semenjak pertemuannya siang itu dengan Fachdat, hati Nita mulai diombang ambingkan perasaan. Kemudian ia berusaha memasukkan dua buah jari. Xnxx Nafas Fachdat terdengar memburu. Hanya dengan genangan air mata Bahri mengikuti perjalanan keluarganya. Kedatangannya itu tidaklah bertepuk sebelah tan-gan. makan siang dulu, nanti sambung tidur lagi ……!Iya, bi Sebentar…. Sekalipun kata kata kasar dan menyakitkan hati, bahri tak pernah merah apa lagi membentak. Birahinya memuncak sedikit demi sedikit, sedangkan itu, ia sendiri tidak menghiraukan tubuhnya yang mulai dibasahi oleh keringat yang mulai mengucur. Jantungnya berdegup degup seperti memburu sesuatu. Entahlah, aku enggak tahu kok…. bentak Bahri dalam hati, seraya memukul pelan tepian meja toilet, setelah bi Murni berlalu menuju ke ruang belakang. Menikmati dan menghayal lebih jauh ke ata syurga.Haahh…….haaaaahhhh……aaaakkkhhhhh…. Dadanya terasa sesak. Kepala kontol yang sudah menegang keras itu iasapu dengan ujung lidah, Bahri menyeringai.
