Erangannya tambah keras dan sering, matanya merem-melek. Padahal baru kepala penisku aja yang masuk. Xnxx Mas .” kata Syeni
Aku turun dari pembaringan, langsung mencopoti pakaianku, seluruhnya. Bener ya Dok”
“Bener Bu”
“Kok Ibu sih manggilnya, Syeni aja dong”
“Ya Syeni” kataku sambil mengecup pipinya. Ini pasien terakhir. Apalagi ibu-ibu muda yang menjadi pasienku makin banyak saja dan banyak di antaranya yang sexy.,,,,,,,,,,,,, Bangun lagi ya ..” Syeni ternyata menyadarinya. Karena memang aku tak mampu menahan lagi .. “Siapa Syen” tanyaku. “Sebetulnya ada lagi Dok”
“Apa Bu, kok engga sekalian tadi” Aku sudah siap berkemas. sesak bernafas, hidung mampet, trus perut saya mules”
“Kalau menelan sesuatu sakit engga Bu “
“Benar dok”
“Badannya panas ?”
Telapak tangannya ditempelkan ke dagunya. Aku menanggapinya secara profesional, tak ingin melibatkan secara pribadi, karena aku mencintai isteriku. kamu kan ditunggu suami kamu”
“Masih ada waktu kok …” katanya mulai menciumi wajahku. Penyakit yang memang sedang musim bersamaan tibanya musim buah. Aku sudah biasa sebenarnya melihat dada
