Muach”
“Muach”
“Mau bobo di sini?”
“Iya ka. Xnxx HahahaTak terasa berjam-jam aku berselancar mencari dan menikmati keindahan lekukan beberapa amoy yg banyak di share. Makasih ya Chi”
“Sama-sama ka, yuk kita cabut. Uuuhh”Aku rasakan di kepala penisku, otot vagina Ochi sudah cukup mengendur. Puting nya sekaranghhhh… isep puting Ochi sayaang. iyaahh iyaaahh gitu kaaa. Penis ku bangun perlahan karena perlakuan Ochi. Jangan sedih lagi, kalau ada apa-apa cerita aja sama aku ya. Ngapain lo di sini?”
“Weyyy lo Ris. Bra nya masih menggantung longgar. Belum tentu dia jahat. Hihihi”
“Mau lagi?”
“Mau sih ka. Kalian tau sekarang jam berapa? Gapapa ka?”
“Gak apa-apa sayg. Tanganku pun mengusap punggung Ochi agar lebih relaks. Penis ku bangun perlahan karena perlakuan Ochi. Kepalanya disandarkan ke bahu ku. Hehehe”Kecupan aku berikan di kening Ochi. Ochi ternyata vulgar juga. Ga lagi becanda kan?”
“Engga ka. Ochi ga nyesel ngasih perawan Ochi ke ka Ris.
