Aku menengadah. Bokep Tunjukkan rasa hausmu! Lalu ketika ciuman-ciumanku merambat ke paha bagian dalam dan semakin lama semakin mendekati pangkal pahanya, terasa tarikan di rambutku semakin keras. Bagian mana yang akan kau cium?”“Betis yang indah itu!”“Hanya sebuah ciuman?”“Seribu kali pun aku bersedia.”Mbak Tia tersenyum manis dikulum. Mbak Lia menggelinjang dan kembali mengangkat pinggulnya. Tak lama kemudian, jari tangannya menengadahkan daguku. Menengadah. Tak peduli dengan segala kegilaan yang sedang terjadi. Aku merasa benar-benar haus dan ingin segera mendapatkan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku. Pinggulnya terangkat dan terhempas di kursi berulang kali. Kami saling menatap. Hanya sedikit udara yang dapat kuhirup, sesak tetapi menyenangkan. Lalu aku menengadah. Masuk ke dalam, Jhony,” katanya sambil menunjuk kolong mejanya.Aku terkesima. Kaki itu sekarang diangkat dan tertekuk di kursinya. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip dari kiri kanan G-stringnya. Tapi mataku selalu terbentur dalam kegelapan. Tunjukkan bahwa kau memuja ini,” katanya sambil menyibakkan rambut-rambut
