Setelah kutemukan posisi itu dgn tanda erangan-erangan bunda aku menggenjotnya terus. Padahal aku masih jauh dari finish.“Sudah-sudah kasihan dia kecapaian,” kata bunda. Bokep Bunda langsung bergerak aktif dgn pusaran mautnya. Aku hanya mampu memberi bunda satu puncak lagi yang datangnya bersama-sama dgn puncakku. Tanpa rasa jijik dan malu. Bunda merangsang melalui hampir semua indraku. Rumahnya dikontrakkan seperti juga rumahku. Prakteknya aku seperti mempunyai dua istri yang bisa kugarap dalam satu ranjang kapan pun waktunya. Aku sempat gugup pada awalnya karena mana mungkin aku terus-terusan menghindar tidak melihat buah dada besar mertuaku. Maklum karena Ayahnya orang Jerman. Di keluargaku, pantang sekali makan di meja makan tanpa memakai baju atas. Mungkin gerakan itu membuat dirinya terasa maksimal merasa nikmat sehingga dalam waktu relatif singkat dia sudah mengerang mencapai klimaksnya. Bunda berkali-kali pula mengoreksi gerakan dari istriku. Pembaca pasti membayangkan bahwa istriku cantik. Mulai dari membuat masakan sampai mencuci baju dan membersihkan rumah.Ibu Mertuaku umurnya
