Bu Suti kembali mengerang. Bokep Beruntung, ludahku cukup banyak sehingga memeknya menjadi basah.“oouuuuuhhhhhh ssshhhhhh deeekkk maaassssuuuukkkiiiiiiinnnn meeeemmmeeekkk uuddddaaaahhh gaaatttt eeeellll!” rintihnya disertai desahan penuh gairah.Aku menuruti kemauannya, aku tak mau menyiksanya dengan ulahku. Maka Bu Suti memilih pamit pulang. Setelah menutup telphone, aku segera ke kamar mandi. Nah, kalau pakai ini pasti licin dan ibu gak akan merasa perih memeknya!” ucapku sambil menunjukan botol baby oil.Bu Suti mengangguk menandakan bahwa ia setuju dengan inginku. Aku tak tinggal diam, aku balas ciumannya sampai lidah kami saling hisap, saling jilat, saling lilit dan bertukaran air liur.Sambil berciuman dan saling remas, aku tuntun tubuh Bu Suti menuju meja makan. Dalam keadaan bingung, aku hanya bengong ketika Bu Suti melintas dihadapanku menuju dapur. Rasanya sungguh luar biasa, walaupun ketika kepala Bu Suti naik turun saat mengulum kontolku masih sering kena gigi yang mengakibatkan rasa ngilu pada kontolku. Rupanya ibu lupa membawanya. Padahal birahiku sudah tak dapat
