Wah. Di rumah kan nggak ada bacaan. Bokep Mau bilang tidak, nyatanya memang dia galak. Tapi sampai cerita ini kutulis, Mas Pras tetap mengira kalau Shamira itu anaknya. Kali ini beliau ada di Lampung dan Palembang selama dua bulan. Mbak Narsih melihat keraguanku tadi. Seluruh permukaan bokongnya kusabuni dengan penuh perasaan. Apa aku ketularan sakitnya Mbak Narsih. Aku harus pulang, menyiapkan meja makan. Sesaat kemudian kompor itu padam. Gigiku gemeletuk seperti kedinginan. Tak ambilke, ya? ssssshhh mendengar rintihan Mbak Narsih, aku semakin menderita karena ada semacam gelombang getaran yang mau menjebol benteng. Mbak Narsih agak tenang sekarang. Dikosoki, Kun biar dakinya ilang. O, pasti di kamar mandi. Rengkuhan tangannya begitu lembut penuh kehangatan. Itu bisa dilihat dari sisa nasi di tempat nasi. Kenapa ya, makin hari Mbak Narsih makin sering marah-marah tanpa tahu sebabnya? Aku ambilkan daster pink di lemari lalu.aku berhenti dan termangu di depan Mbak Narsih.
