Akhirnya aku kasihan juga sama Mbak Santi yang sudah keletihan dan nampak tertidur meski aku masih menggagahinya.Aku mendengar bunyi keciprak-kecipruk di kamar mandi. Dia menjerit saat kucoba menguak kemaluannya dengan jari telun-jukku. Xnxx bokep Aku masih bengong mendengar percakapan dua cewek cantik itu. Dia mengerang saat lidahku kemudian jemariku mengelus-elus bulu-bulu itu. Dia meremas rambutku seiring dengan naik turunnya tubuhku. Sebenarnya aku juga sudah nggak tahan ingin keluar, apalagi mendengar desahan-desahan yang erotis pada saat Mbak Santi akan orgasme. Sesekali menyentak tubuhku yang di atasnya.Tak lama kemudian Mbak Santi merubah posisi menduduki pahaku, memegang penisku dan dimasukkannya pelan ke vaginanya. “Mana cowokmu tadi?” tanya Mbak Santi. Mungkin berendam di bathtub. sshh.. “Ooogghh.. “Aahh..!” rintihan kenikmatannya kali ini terdengar nyaris seperti jeritan. Kuubah posisi. sayang..!” Mbak Santi merintih nikmat. Membuat jepitan atas tubuhku. ah.. “San.. sshh.. ah.., enak..” pinta Mbak Santi.
