Ia takut kalau kalau Fachdat sudah beristri atau sekurang kurangnya sudah memiliki pacar. Keduanya mem-bungkam memandang kepermukaan meja. Xnxx Hatinya tak henti henti ber-tanya. tanya Nita kemudian. Begitu selesai kencing, batang pelirnya ia goyah goyahkan. sudahlah jangan bicara soal itu, disini kan pasar … malu terdengar orang. apa sangsinya? Pelir Bahri tetap tegak seperti kayu.Sebaliknya papa tidur menelentang….. Fachdat menyulut sebatang rokok. Akh…. Ia mengerti. Ia hanya memberikan senyum senyum yang mengatakan Iya!Sesaat keduanya hening. Ia tidak langsung menjawab. Kalau tidak berhasil, mama boleh berbuat semau mama! cuma melihat lihat pakaian. Tetapi ada kelainan yang dijumpai Bahri pada ketika itu? Bersatu diatas kancah keterbohongan, dan menggumpal dirimbunnya bulu jembut Bahri.Sesaat Nita menjatuhkan tubuhnya. Nafsunya mulai memburu. Maka perlahan-lahan ia palingkan mukanya, memandang kepada Bahri.Berangkatlah…. Seketika ia mengernyitkan alis mata.Kok kamu muram, Nit…? Sehingga posisi itu mirip anjing yang hendak kawin.Tangan Nita langsung dijulurkannya kebelakang, pelan pelan ia menggenggam batang pelir Fachdat.
