Ia mengangguk. Bokep Tak kusangka, semuanya berjalan lancar.Wanita itu ialah Mey Mey . Kubuka kedua pahanya dan nampaklah lubang kemaluannya yang telah basah itu. Aku menelan ludah sembari tersenyum penuh kemenangan. “Komisi?”, sahutku pura-pura tak mengerti. “Komisi?”, sahutku pura-pura tak mengerti. Kami sama sekali tidak memperhatikan kalau Ibu Lina melihat segalanya dari balik kaca pintu. Kemaluanku kugosok-gosokan ke pantatnya yang putih mulus. Sekarang tidak ada lagi yang menghalangi hasratku. Wah, iri hati aku”, katanya. Untung rumah sudah tertutup rapat sehingga tak ada yang tahu apa yang terjadi.Ia mengerang-ngerang dgn tubuh yang menggeletar hebat menahankan rasa nikmat yang tak terhingga. woyoo..,,,,,,,,,,,,,,,,,, Kupandangi kemaluanku yang panjang dihiasi bulu yang hitam lebat. Aaa..” Gerakanku telah menciptakan sensasi yang belum pernah dirasakannya. Tapi aku harus menahan diri. Aku turun menyambut Ibu Mey. Kalau lebih dari satu itu lebih baik”, kataku. Aku melonggarkan sedikit belitan pahanya di pinggangku dan mulai bergerak lagi dgn cepat.
