Ia seakan sangat merawat sekali memeknya itu. Ia malah membalas ciumanku dengan sangat ganas. Bokep Aku ke dapur dan menjumpai Bu Yati yang sedang menyiapkan sarapan. Tubuh Ayu memang berbeda jauh dengan Ibunya. Aku bersama dengan Ayu dan Irma pergi mengantar Bu Yati ke Lapas dengan meminjam mobil kantorku. Ayu ikut membantu tanganku untuk meremas payudaranya. Meski tidak terlalu sempurna tapi setidaknya ini bisa menutupi identitasnya. Ayu tampak menikmati sekali memek Ibunya.“Ooohhh…Jilatanmu sungguh nikmat Ayu…Memek Ibu rasanya muncrat” kata Bu Yati.Tak lama kemudian Bu Yati mengangkat pantatnya dan mengeluarkan orgasmenya tepat di depan wajah Ayu. Setelah diperiksa oleh dokter ternyata benar kalau anak Bu Yati menderita tumor dan harus segera diangkat karena tumor itu masih berukuran kecil. Sebagian air kencingnya mengenai dinding kamarku.“Ahhhh…ahhhhh…ini nikmat sekali…aku suka ngentot di anus…ooohhhhhh….teruuussss” desah Bu Yati.Saat masih asik menggenjot anusnya tiba – tiba saja kamarku terbuka.
