“Nikmat sekali,” batinku. Bokep Aku terus mempermainkan payudaranya secara bergantian. Oh.. “Bolehkah aku mencium kamu..” Sisi diam sesaat kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju, tapi sebelum itu Sisi berkata, “Lain kali jangan tanya karena aku malu untuk menjawabnya..” Aku pun mengiyakan. “Nikmat sekali,” batinku. ada bukuku yang tertinggal,” kata Fenny. Rasa malu Fenny telah hilang, Fenny mengocok-ngocok batang kejantananku dengan lembut. Fenny mengangguk pelan. Akhirnya Fenny megeluarkan juga cairan dari liang senggamanya dan pas mengenai wajahku. Setelah beberapa lama, Fenny membimbing batang kejantananku memasuki liang senggamanya. Aku terus menciuminya, tanganku yang nakal mulai menyusup di balik kaos Fenny. Akhirnya puncak kenikmatanku datang, spermaku muncrat di dalam liang senggama Fenny. Fenny telah mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa, kaos oblong dengan celana pendek. Setelah itu aku kembali menggoyangkan pinggulku yang membuat batang kejantananku keluar masuk di liang senggama Fenny. Aku berjalan menuju ke kamar mandi dan mengetoknya.
